tentukan apakah garam-garam berikut mengalami hidrolisis. Bila ya,nyatakan apakah hidrolisis parsial atau hidrolisis total,bagaimana sifat larutan (bersifat asa

Kelas : XI
Pelajaran : Kimia
Kategori: Hidrolisis
Kata Kunci : Hidrolisis, garam, asam lemah, basa lemah, asam kuat, basa kuat, basa, asam

A. Garam akan bereaksi dengan air menghasilkan kation dan anion
 Na₂CO₃ ⇒ 2 Na ⁺ + CO3 ²⁻
Reaksi hidrolisis:
CO3 ²⁻ + H₂O ⇒ H₂CO₃ + OH⁻
Ion CO3 ²⁻ bereaksi dengan air menghasikan ion OH⁻, yang menyebabkan konsentrasi OH⁻ lebih besar dibandingkan konsentrasi H⁺. SEHINGGA larutan bersifat Basa

Sedangkan ion Na ⁺ dianggap tidak bereaksi dengan air karena jika bereaksi dengan air, akan terbentuklan NaOH yang merupakan basa kuat sehingga akan segera terionisasi kembali menjadi ion Na ⁺ .

Sehingga garam ini Na₂CO₃ disebut mengalami hidrolisis parsial


B.  Garam akan bereaksi dengan air menghasilkan kation dan anion
 (NH₄)₂SO₄ ⇒ 2 NH₄⁺ + SO₄ ²⁻
 Reaksi hidrolisis:
NH₄⁺ + H₂O ⇒ NH₄OH + H⁺
Ion NH₄⁺ bereaksi dengan air menghasikan ion H⁺ , yang menyebabkan konsentrasi H⁺ lebih besar dibandingkan konsentrasi OH⁻. SEHINGGA larutan bersifat ASAM

Sedangkan ion SO₄ ²⁻ dianggap tidak bereaksi dengan air karena jika bereaksi dengan air, akan terbentuklan H₂SO₄  yang merupakan asam kuat sehingga akan segera terionisasi kembali menjadi ion  SO₄ ²⁻ .

Sehingga garam ini  (NH₄)₂SO₄  disebut mengalami hidrolisis parsial

C. Garam akan bereaksi dengan air menghasilkan kation dan anion
Na₂S ⇒ 2Na⁺ + S²⁻
Reaksi hidrolisis:
S²⁻ + H₂O ⇒ H₂S+ OH⁻
Ion S²⁻ bereaksi dengan air menghasikan ion OH⁻, yang menyebabkan konsentrasi OH⁻ lebih besar dibandingkan konsentrasi H⁺. SEHINGGA larutan bersifat Basa

Sedangkan ion Na ⁺ dianggap tidak bereaksi dengan air karena jika bereaksi dengan air, akan terbentuklan NaOH yang merupakan basa kuat sehingga akan segera terionisasi kembali menjadi ion Na ⁺ .

Sehingga garam ini Na₂S disebut mengalami hidrolisis parsial

D. Garam akan bereaksi dengan air menghasilkan kation dan anion
(NH4)₂CO₃ ⇒ 2 NH₄⁺ + CO₃²⁻
Reaksi hidrolisis:
NH₄⁺ + H₂O ⇒ NH₄OH + H⁺
Ion NH₄⁺ bereaksi dengan air menghasikan ion H⁺ 

CO3 ²⁻ + H₂O ⇒ H₂CO₃ + OH⁻
Ion CO3 ²⁻ bereaksi dengan air menghasikan ion OH⁻

Karena masing masing spesi kation dan anion bereaksi dengan air dan menghasikan H⁺ dan OH⁻ maka sifat larutannya akan tergantung nilai Ka dan Kb. 

Jika: 
Ka > Kb maka larutan garam akan bersifat asam , karena jika Ka > Kb maka jumlah H⁺ yang ada di laruttan lebih banyak
Ka < Kb maka larutan garam akan bersifat BASA  , karena jika Ka < Kb maka jumlah OH⁻ yang ada di laruttan lebih banyak

Hidrolisis ini termasuk hidrolisis total atau sempurna karena baik kation maupun anion bereaksi dengan air.

E. Garam akan bereaksi dengan air menghasilkan kation dan anion 
K₂SO₄ ⇒ 2 K⁺ + SO₄²⁻

ion K ⁺ dianggap tidak bereaksi dengan air karena jika bereaksi dengan air, akan terbentuklan KOH yang merupakan basa kuat sehingga akan segera terionisasi kembali menjadi ion K ⁺ .

 ion SO₄ ²⁻ dianggap tidak bereaksi dengan air karena jika bereaksi dengan air, akan terbentuklan H₂SO₄  yang merupakan asam kuat sehingga akan segera terionisasi kembali menjadi ion  SO₄ ²⁻ .

Sehingga garam ini  K₂SO₄  disebut TIDAK mengalami hidrolisis

F. Garam akan bereaksi dengan air menghasilkan kation dan anion
Ba(CH3COO)₂ ⇒ Ba²⁺ + 2 CH3COO⁻

Reaksi hidrolisis:
CH3COO⁻ + H₂O ⇔ CH3COOH + OH⁻ 
Ion CH3COO⁻  bereaksi dengan air menghasikan ion OH⁻, yang menyebabkan konsentrasi OH⁻ lebih besar dibandingkan konsentrasi H⁺. SEHINGGA larutan bersifat Basa

Sedangkan ion Ba ²⁺ dianggap tidak bereaksi dengan air karena jika bereaksi dengan air, akan terbentuklan Ba(OH ) ₂ yang merupakan basa kuat sehingga akan segera terionisasi kembali menjadi ion Ba ⁺ .

Sehingga garam ini Na₂S disebut mengalami hidrolisis parsial